Baru-baru ini lagi pada heboh soal punya pendapatan 250 juta per bulan. Pertanyaannya, apa memang perlu punya gaji sebesar itu kalau mau married?

Nah, jawabannya sih bebas tergantung kepercayaan dan iman masing-masing ya…tapi yang pasti sih, kalau mau married, memang enggak bisa cuma modal cinta doang, bro and sis. Married itu butuh duit, duit, duit, dan duit. Sori bukannya ngecilin arti cinta ya, tapi ini realitanya. Makanya jangan berani-berani nikah kalau belum punya duit yang cukup.

Memangnya berapa sih minimal uang yang perlu ada di tabungan kalau mau nikah? Yuk kita hitung-hitungan ya.

Karena sekarang lagi pandemi, jadi biaya buat resepsinya bisa kita hilangkan. Paling biaya buat di KUA atau catatan sipil saja yang enggak seberapa. Dan biaya mas kawin yang jumlahnya juga bisa disesuaikan.

Nah, yang perlu kita pikirkan selanjutnya adalah biaya setelah menikah. Ini yang gede man…

Biaya tempat tinggal

Habis nikah mau tinggal di mana? Masih mau ikut ortu? Ya bolehlah sementara. Tapi emang mau selamanya tinggal bareng ortu. Enggak mungkin ‘kan? Artinya kamu dan pasangan mesti punya rumah sendiri, entah ngontrak atau mau nyicil rumah alias KPR.

Biaya pemeliharaan rumah

Punya rumah harus dipelihara, harus diisi sama perabotan. Ini juga butuh biaya. Biaya pemeliharaan rumah juga termasuk biaya keamanan lingkungan, biaya kebersihan, biaya buat beli kulkas, kompor, peralatan dapur, mesin cuci, dll.

Biaya makan

Biaya lain yang harus diperhitungkan adalah biaya makan. Jangan mentang-mentang pasangan baru terus sering makan di luar. Boros bro… justru semasa masih pasangan baru, belajar menabung dan hidup hemat biar nanti pas ada anak, sudah ada tabungan.

Biaya listrik, air, gas, dll

Kalau sebelum nikah biaya-biaya ini mungkin enggak terlalu terasa karena biasanya di-cover sama ortu. Nah, begitu sudah menikah, punya rumah sendiri, jreng jreng…ternyata listrik yang biasa kita pake gratis di rumah ortu itu harus bayar. Gas buat masak itu juga harus bayar. Air putih yang biasa kita minum itu juga harus kita bayar.

Biaya melahirkan

Mungkin kamu berencana menunda punya anak, tapi bukan berarti enggak berencana punya anak kan? Biayanya itu perlu dipersiapkan dari sejak awal pernikahan. Perhitungkan kira-kira mau kapan punya anak dan hitung mundur jadi kamu bisa persiapkan dananya dari sekarang karena biaya melahirkan itu enggak murah loh.

Biaya darurat

Ini juga penting. Punya dana darurat buat yang sudah menikah itu wajib hukumnya. Jadi jangan lupa sisihkan dana untuk disimpan. Besarnya berapa? Ya disesuaikan dengan kebutuhan keluarga kamu. Tapi disarankan jangan terlalu kecil juga. Minimal kamu dan pasangan punya dana darurat enam kali pengeluaran per bulan.

Biaya asuransi keluarga

Jangan lupa untuk melindungi keluarga dong. Besarnya premi per bulan atau per tahun kamu dan pasangan juga disesuaikan dengan kemampuan keuangan kalian.

Nah, sudah kebayang kan berapa kira-kira pengeluaran kamu dan pasangan kalau baru menikah? Ini belum termasuk biaya bensin, biaya buat beli baju, biaya buat beli skin care, make up istri, biaya hobi suami, dan biaya-biaya perintilan lainnya yang sepertinya kecil tapi kalau diakumulasi jadi gede juga.

Dari sini kamu juga bisa punya gambaran kenapa sih sampai ada cewek cari calon suami yang punya penghasilan 250 juta per bulan. Karena memang menikah itu butuh uang yang banyak…

Apa pekerjaan kamu sekarang sudah menjamin kalau kamu menikah kamu bisa membiayai rumah tanggamu nanti? Share ya di kolom komentar.

Buat kamu yang lagi nyari cara meningkatkan pendapatan kamu, kamu bisa ikutan seminar The Golden Hands dengan tema Beli Asuransi Bisa Untung?. Di sana kamu akan belajar bagaimana caranya menggandakan uang kamu dengan cara yang legal. Buat registrasi klik di sini.

Jangan lupa juga follow akun sosial media. Instagram: @socfinancial. LinkedIn: SOC Financial & Group.

 

You Might Also Like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *