Dalam tulisan sebelumnya kita sudah membahas tentang dua aspek pertama dari SMART: Specific dan Measurable. Nah, sekarang kita akan bahas dua aspek berikutnya: Achievable dan Measurable.

Is it Achievable?

Punya mimpi yang spesifik itu bagus. Punya standar yang jelas buat mengukurnya juga bagus. Tapi pertanyaan berikutnya adalah apa mungkin kamu mencapainya

Kalau misalnya kamu ingin punya mobil dengan cicilan 5 juta sebulan tapi penghasilan kamu cuma 3 juta sebulan, itu namanya mimpi di siang bolong, kecuali kamu tahu dalam beberapa bulan ke depan kamu akan dapat promosi dan dapat kenaikan gaji.

Memang punya mimpi itu bagus, tapi pastikan mimpi itu juga bisa kamu raih ya. Ada banyak orang yang terjebak di sini. Mereka punya mimpi yang besar, tapi enggak bisa dicapai, buat apa? Itu sama saja dengan melamun.

Have a big dream, but make sure you can achieve it.

Is it Realistic?

Mirip-mirip dengan achievable, hal berikutnya yang mesti kita tanyakan adalah apakah mimpi kita itu realistis? Misalnya tadi kamu ingin beli mobil, apa mimpi itu mungkin diwujudkan dengan keadaan sekarang? Apa kamu masih punya tanggungan? Apa kamu masih punya cicilan dalam jumlah besar yang harus dilunasi? Kalau memang tidak realistis, ya sudah, jangan dipaksakan. Lebih baik kita tidak punya mobil sekarang daripada memaksakan punya mobil tapi malah terlilit utang ke depannya.

Bukan Masalah Pede

Banyak orang gagal ketika sampai di bagian ini. Mereka punya mimpi yang spesifik, rencana yang ok, tapi mereka kepedean, enggak membandingkan keadaan sekarang dengan mimpinya, akibatnya mereka enggak bisa mencapai mimpinya. Jangan salah. Pede boleh, tapi kepedean jangan. Dalam hal perencanaan keuangan, kamu harus benar-benar melakukan perhitungan yang real, bukan asal pede aja.

Bandingkan keadaan kamu sekarang dengan mimpi yang ingin kamu raih. Coba cek beberapa hal di bawah ini buat tahu apakah mimpi kamu itu achievable atau enggak:

Cek Pendapatan dan pengeluaran kamu selama setahun terakhir

Coba bandingkan jumlah pemasukan dan pengeluaran kamu selama setahun. Pengeluaran di sini maksudnya pengeluaran konsumtif kayak transportasi, makanan, pakaian, gadget, rekreasi, dll. Tapi jangan masukkan pengeluaran untuk investasi ya. Hitung totalnya dan jadikan dalam bentuk persen. Kalau persentasinya besar (di atas 60%) artinya kamu masih konsumtif dan perlu melakukan penyesuaian supaya bisa menggapai mimpimu.

Cek aset dan utang

Coba cek apakah utangmu lebih besar daripada asetmu. Kalau ya, itu PR yang harus kamu selesaikan sebelum memutuskan menggapai mimpi.

Cek rencana keuangan yang belum tercapai

Kalau masih ada tujuan keuangan yang belum tercapai dan masih harus dikejar lebih baik kamu fokuskan ke sana dulu.

Cek dana darurat

Cek apakah kamu sudah punya dana darurat dan apakah dana daruratmu sudah cukup? Dana darurat ini berguna banget buat memenuhi kebutuhan tak terduga dan mendesak.

Nah, biar kamu enggak terjebak dalam jebakan ini, sebaiknya kamu ikutan Seminar The Golden Hands, dengan tema Are You SMART Enough? Buat registrasi klik di sini.

Jangan lupa juga follow akun sosial media. Instagram: @socfinancial. LinkedIn: SOC Financial & Group.

You Might Also Like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *